Once upon a time, there was a small

Once upon a time, there was a small village in Baghdad, with a small population. In this village, everybody knew each other and about every problem in the village. There was a bakery that was popular for its delicious bread.

One day, a poor old man was walking along the street. When he passed, the bakery, he stopped to smell the scent of the bread being emitted.

Suddenly, the baker caught the old man and shouted at him, demanding the price of the bread's scent. He almost dragged him to the police.

A very famous wise man named Junha heard the baker shouting. So, he approached him and asked about the problem. Junha stood calmly listening to the baker, as he thought about a solution.

After a few minutes, Junha's eyes glistened and an amused smile was on his face. He asked the baker, "How much money do you want?" The baker and the poor man were astonished, but the baker answered, "3 dinars." Junha took the money out of his wallet and put it in his pocket and shook the money. "Did you hear the sound of the money?" Junha asked. "Yes, I did," the baker replied and with a big smile Junha said, "Well then, this costs the same as your bread's scent."

Keputusan (Bahasa Indonesia) 1:

Sekali waktu, ada sebuah desa kecil di Baghdad, dengan populasi kecil. Di desa ini, semua orang tahu satu sama lain dan tentang setiap masalah di desa. Ada sebuah toko roti yang populer untuk roti yang lezat.Suatu hari, orang tua miskin sedang berjalan sepanjang jalan. Ketika ia berlalu, bakery, dia berhenti untuk mencium aroma roti yang dipancarkan.Tiba-tiba, tukang roti menangkap orang tua dan berteriak padanya, menuntut harga aroma roti. Dia hampir menyeretnya ke polisi.Seorang bijak sangat terkenal yang bernama Junha mendengar baker berteriak. Jadi, dia mendekati dia dan bertanya tentang masalah. Junha berdiri dengan tenang mendengarkan baker, karena ia berpikir tentang solusi.Setelah beberapa menit, mata Junha's glistened dan geli senyum di wajahnya. Ia meminta baker, "berapa banyak uang yang Anda inginkan?" Baker dan orang miskin heran, tapi tukang roti menjawab, "3 Dinar." Junha mengambil uang dari dompet-nya dan memasukkannya ke dalam saku dan menggelengkan uang. "Apakah Anda mendengar suara uang?" Junha bertanya. "Ya, saya lakukan," baker menjawab dan dengan senyum lebar Junha berkata, "Kalau begitu, biaya ini sama seperti aroma roti Anda."

Keputusan (Bahasa Indonesia) 2:

Sekali waktu, ada sebuah desa kecil di Baghdad, dengan populasi kecil. Di desa ini, semua orang tahu satu sama lain dan setiap masalah di desa. Ada roti yang populer untuk perusahaan roti yang lezat. Suatu hari, seorang pria tua miskin sedang berjalan di sepanjang jalan. Ketika ia melewati, toko roti, dia berhenti untuk mencium aroma roti yang dipancarkan. Tiba-tiba, tukang roti tertangkap orang tua dan berteriak padanya, menuntut harga aroma roti ini. Dia hampir menyeretnya ke polisi. Orang bijak yang sangat terkenal bernama Junha mendengar teriakan tukang roti. Jadi, ia mendekatinya dan bertanya tentang masalah. Junha berdiri dengan tenang mendengarkan tukang roti, sambil berpikir tentang solusi. Setelah beberapa menit, mata Junha yang berkilau dan senyum geli itu di wajahnya. Dia meminta roti, "Berapa banyak uang yang Anda inginkan?" Baker dan orang miskin sangat heran, tapi tukang roti menjawab, "3 dinar." Junha mengambil uang dari dompetnya dan memasukkannya ke dalam saku dan mengguncang uang. "Apakah Anda mendengar suara uang?" Tanya Junha. "Ya, saya lakukan," tukang roti menjawab dan dengan senyum lebar Junha mengatakan, "Baiklah, ini biaya sama dengan aroma roti Anda."